Pages

Lost – Michael Buble

Wow… liriknya panjang, bahasanya dewasa, penuh dengan nasehat dan kata-kata penyemangat. Sekian lama menginterpretasi hubungan romantis pasangan kekasih, kali ini aku akan mempretasikan lirik ini sebagai cerita tentang hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak. Kalau di If You Could See Me-nya The Script, lagu dari anak untuk orang tua, kali ini dari orang tua untuk anaknya. kalau ada yang menginterpretasikannya dari sisi hubungan romantis ya sah-sah saja sih.

I can't believe it's over
I watched the whole thing fall
And I never saw the writing that was on the wall
If I only knew
The days were slipping past
That the good things never last
That you were cryin'

Nak, sungguh kami masih tak percaya menghadapi hari ini. Hari saat kami harus menguburkan jenazahmu, memberangus segala cita-cita yang kami gantung di pundakmu. Kami tak pernah tahu bahwa kau terpuruk dan hancur. Kami tak pernah menengok dinding facebookmu. Andai dulu kami tahu, kau pasti tak kan mengakhiri segalanya seperti ini. Kita hidup bersama, tapi hari-hari yang kita jalani berlalu begitu saja, tanpa sesuatu yang berarti.  Maafkan, maafkan kami, karena tak sempat membuatmu benar-benar bahagia. Maafkan kami yang hanya sibuk dengan urusan kami sendiri. Kami tak tahu kau terluka, kami tak tahu kau menangis. Kami tak sadar bahwa hal menyenangkan akan cepat berlalu, tapi yang menyakitkan akan bertahan lebih lama.

Summer turned to winter
And the snow it turned to rain
Then the rain turned into tears upon your face
I hardly recognize the girl you are today
And God I hope it's not too late
Mm, it's not too late


Musim pun berlalu. Hangat mentari musim panas berganti dinginnya salju musim dingin. Hingga salju itu berubah menjadi air hujan, yang mengalir deras sederas air matamu di sepanjang tahun ini. Dan kami tak pernah tahu. Hampir tak kukenali dirimu sekarang. Kau dulu adalah gadis yang ceria. Senyummu mampu menghangatkan rumah kita di musim dingin. Celotehmu menyemarakkan hari-hari kita yang sepi. Tapi kini tak ada lagi dirimu yang seperti itu. Kau menjadi pendiam dan menutup diri. Apa yang terjadi padamu, Nak? Kami selalu bertanya-tanya dan mencari tahu penyebabnya, berharap kami tidak terlalu terlambat mengetahuainya. Harapan yang sia-sia. Kami sudah terlambat sejak awal, dan kami menyesal.

'Cause you are not alone
I'm always there with you
And we'll get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you're done
And the darkness has won
Babe, you're not lost
When your world's crashing down
And you can't bear the thought

I said, babe, you're not lost
Kau tahu, Nak, penyesalan memang sungguh tak ada gunanya sekarang. Kami tak mungkin membalikkan keadaan yang sudah terjadi. Keadaan siapa yang harus kami ubah? Kau? Kau bahkan tak ada lagi untuk menyaksikan penyesalan kami. Kau mungkin akan menganggap ini omong kosong, tapi, izinkan kami meringankan hati dengan mengatakan beberapa pesan ini. Semoga kau mendengarnya di surga sana. Nak, jangan khawatir. Kami akan selalu menjagamu. Meski hanya dalam hati, kami selalu bersamamu. Kami ingin sekali menemanimu, melewati hari-hari surammu, melewati gelapnya hatimu, agar kegelapan itu tak menang dan menguasai hatimu. Karena, kalau kau tersesat di kegelapan, biar kita tersesat bersama, agar kita bisa mencari jalan keluarnya bersama. Kami ingin kau tak tersesat sendirian, karena sendirian itu menakutkan. Karena sendirian itu melemahkan. Kau akan merasa cepat kalah dan begitu mudah menyerah. Sayangku, ingin sekali kami mengatakan itu saat kau masih hidup, saat duniamu luluh lantak karena kau merasa sendiri, saat kau tak lagi sanggup menahan beban di hatimu. Tapi apa yang kami lakukan sekarang? Hanya menangis dan mendongeng di depan pusaramu. Nak, maafkan kami yang membiarkanmu menghadapi segalanya sendirian.

Life can show no mercy
It can tear your soul apart
It can make you feel like you've gone crazy
But you're not
Though things have seemed to change
There's one thing that's still the same
In my heart you have remained
And we can fly, fly, fly away

Harusnya, kami mendampingimu, agar kami bisa menunjukkan kepadamu dunia dan seisinya, indah dan buruknya. Kau tahu, Nak, dunia itu memang kadang kejam. Buktinya, kami tak diizinkan mendampingimu saat kau kesusahan. Telinga kami malah ditulikan dari teriakan-teriakanmu. Banyak hal yang berubah saat kau beranjak dewasa. Peluk cium kita berkurang. Komunikasi kita berkurang. Kau punya duniamu sendiri, dan kami sibuk dengan urusan kami. Tapi satu hal yang pasti, kau tetaplah putri kami. Apapun yang kau lakukan, di hati kami kau tetaplah anak yang manis. Dan kita akan terbang, jauh dari segala hiruk pikuk dunia, menjelajahi alam khayal kita, bersama. Itu dulu. Sekarang tak ada lagi dirimu yang akan kami ajak terbang. Maafkan kami, Sayang, kami lupa bahwa kau tidak hanya butuh dunia dan seisinya. Kau juga perlu hati dan kasih sayang kami. Peluk cium dari mama dan papa, semoga kau damai di surga.

No comments:

Post a Comment